Surgaku Ada Padamu
Sumber: Dakwahislam.com |
Aku pernah
Ada
temanku perempuan. Dia sudah lama dekat dengan seorang laki-laki tapi tak
sekali pun pernah mengungkapkan perasaannya. Hubungan mereka tanpa status tapi
apa yang mereka lakukan sudah seperti orang pacaran—kencan dan kemana-mana
bersama.
Suatu
ketika, saat tidak pernah kulihat lagi mereka jalan berdua, aku bertanya kepada
temanku tersebut. Dia menjawab, ternyata laki-laki itu tidak ingin mempunyai
pacar yang berjilbab. Itulah alasannya kenapa dia tidak pernah mengungkapkan
perasaannya dan lalu pergi secara tiba-tiba. Aku memaklumi hal itu. Kutahu
laki-laki tersebut mengikuti organisasi kesenian, dan kebanyakan anak-anak
kesenian itu mempunyai pandangan yang berbeda tentang Islam (tapi tidak semua
anak kesenian seperti itu).
Ada
beberapa type laki-laki yang membuatku heran dan tertegun beberapa saat. Saat
magang koperasi, salah satu temanku antar-jemput oleh pacarnya. Saat itu banyak
tugas di koperasi yang harus dikerjakan, sehingga waktu Salat Dhuhur kami tidak
tepat waktu. Sebelum pulang, kami berencana salat terlebih dahulu agar pulang
lebih tenang. Tapi temanku yang satu tadi sudah dijemput pacarnya dan diminta
buru-buru keluar koperasi. Temanku mengeluh nanti tidak bisa salat. Lalu aku
sarankan untuk berhenti di mushola atau masjid di jalan. Dia menjawab, pacarnya
pasti tidak mau kalau disuruh berhenti untuk salat. Alasannya karena memakan
waktu. Tidak berkomentar apa-apa. Aku hanya diam karena kaget ternyata ada type
laki-laki seperti itu.
Satu
lagi aku ingin ceritakan tentang teman kosku. Saat itu aku sedang berhalangan,
sehingga waktu Salat Tarawih aku gunakan untuk mengerjakan tugasku di kamar
teman. Aku berada di dekat temanku yang sedang chatting dengan pacarnya. Temanku
sengaja membaca chatting pacarnya dengan suara. Dia memang kebiasaan seperti
itu.
Isi
chattingnya adalah sebuah perintah agar si perempuan tidak perlu Salat Tarawih
di masjid agar bisa keluar berdua malam itu. Kuperhatikan, si perempuan tidak
pernah Salat Tarawih karena hampir setiap malam mereka habiskan berdua entah
kemana.
Aku
sama sekali tidak jealous dengan keromantisan
itu. Malahan aku merasa miris. Ada ya laki-laki seperti itu. Meskipun Salat
Tarawih itu ibadah sunah, tapi Allah sudah menawarkan banyak pahala jika kita
mau melaksanakannya.
Banyak
sekali perilaku laki-laki yang membuatku geli mendengar cerita-ceritanya. Dalam
hati ada perasaan takut jika kelak aku mendapat suami yang seperti itu. Tidak
menyuruhku untuk menutup aurat, malah memberi uang untuk meluruskan rambut.
Membiarkanku jika berpakaian yang serba terbuka.
MasyaAllah,
aku sedih sekali jika kutemui seorang istri mewarnai rambutnya, mengukir
alisnya, dan menyemprotkan wewangian yang aromanya mengoar ke segala penjuru
arah. Tapi si suami merasa bangga memiliki istri yang kecantikan dan
kemolekannya diumbar untuk semua mata laki-laki.
Aku
takut, jika kelak aku jatuh pada laki-laki yang salah. Aku pernah resah jika
tak kudapati surga pada suamiku. Jarum jam yang selalu berputar menambah detik
usia dunia ini membuat perilaku manusia menjadi tak terkendali nafsunya.
Aku
memang belum menjadi wanita yang baik dan solehah. Tapi tidak salah jika aku
mengharapkan laki-laki yang baik agamanya. Laki-laki yang senantiasa
mengingatkan aku jika melenceng dari jalan Allah.
Aku pernah merasakan bagaimana rasanya
tersesat dari jalan yang benar. Sungguh, tidak ada yang lebih nyaman dan
menenangkan selain memiliki suami yang bisa menuntun dengan baik.
Aku
memang belum bersuami, tapi pernah khilaf menjalin hubungan dengan laki-laki
yang (maaf) kualitas agamanya belum baik. Tidak ada ketenangan yang kudapatkan.
Dan aku tidak ingin itu terulang lagi.
3 komentar
Subahanallah...
BalasHapussama seperti mimpi saya, semoga Allah mempertemukan kita dengan lelaki yang akan bersama kita menuju surgaNYA.
salam kenal
Subahanallah...
BalasHapussama seperti mimpi saya, semoga Allah mempertemukan kita dengan lelaki yang akan bersama kita menuju surgaNYA.
salam kenal
Aamiin. Salam kenal mbak :)
HapusMimpi tentang jodoh kah? :D